Thursday, May 2, 2013

warih Modif Yamaha Jupiter-Z Kompresi Besar ngebut azik

warih Modif Yamaha Jupiter-Z Kompresi Besar ngebut azik - terbaru mantab ajib azik ada dari warih Modif Yamaha Jupiter-Z Kompresi Besar ngebut azik.

Modif Yamaha Jupiter-Z, 2008 (Makasar)

Yamaha Jupiter-Z, Kompresi Besar Modal Rebut Point


Herman Bass joki dari Kaboci Brutal YPRT AST NHK FDR ‘kesetanan’ ketika menggeber Yamaha Jupiter-Z lansiran 2008. Pasalnya doi ngotot ingin merebut dan mempertahankan poin di ajang balapan motor bergengsi bertajuk KYT FDR Motoprix region 5 yang berlangsung di sirkuit Terminal Lumpue, Parepare, Sulawesi Selatan.

“Di seri ketiga Motoprix ini, saya memang punya target untuk mempertahan posisi yang sekarang berada di posisi dua. Kalau bisa sih dapat point tertinggi,” buka pembalap asli Parepare ini.

Bak gayung bersambut, ternyata keinginan Herman Bass disambut positif oleh Syafarudin sang mekanik kondang yang bisa meracik Jupiter-Z jadi kencang. Wuusszzhh...

Rasio kompresi mesin dibikin besar. Yaitu, 14 : 1. Tujuannya, agar power mesin terasa dari putaran bawah sampai atas dengan mengandalkan bahan bakar bensol.

“Kompresi ini juga disesuaikan dengan sirkuit yang memaksa pembalap menggeber motornya dari awal hingga atas,” bilang Syafarudin yang punya nama ‘panggung’ Acos. Kompresi itu dihasilkan dari piston berukuran 52 mm milik Daytona.

Selain itu durasi kem in dibikin 282 derajat dan ex 273 derajat. Sementara rocker arm menggunakan model roller. Tujuannya, “Agar putarannya lebih cepat dan buka-tutup klepnya lebih cepat maka rocker arm diberi roller,” bilang mekanik asli Makasar ini.

Sebenarnya, bukan cuma cepat. Tetapi, pemakaian pelatuk model roller ini mampu mengatasi friksi berlebih di bagian kepala silinder. Jadi, suhu mesin tak cepat panas juga.

Agar motor lebih ngacir, gigi rasio pada gigi satu dibikin 13/35 mata. Sedangkan di gigi II, 16/29 mata. Gigi III, sengaja dibikin standar dan gigi IV bermain di angka 20/22 mata. “Dengan perbandingan gigi rasio segitu, bisa mendapatkan top speed lebih cepat,” kata Acos.

Pemasok gas bakar, dipilih karbu Mikuni TM 24 mm. Main jet 150 dan pilot jet 35. “Ukurannya pas untuk di sirkuit ini,” beber Acos. Usaha yang dilakukan Acos ternyata tidak sia-sia, Herman Bass mampu meraih podium pertama. Otomatis, total point terbanyak sementara mampu diraih Herman. Congrazt.    (motorplus-online.com) 


DATA MODIFIKASI
Ban depan : FDR 90/80-17
Ban belakang : FDR 90/80-17
Knalpot  : Criempie
CDI : Rextor Pro Drag
Sok belakang:Triple S
◄ Newer Post Older Post ►
 

Copyright 2012 dhono-warih Seo Elite by BLog BamZ | Blogger Templates | Privacy | Feed Rss