IP address adalah suatu alamat yang diberikan kepada suatu device atau computer dalam sebuah jaringan. Dalam pemberian IP ini ada 2 cara, Static IP addressing dan Dynamic IP addressing (DHCP). Kalau yang Static IP addressing setiap computer dinyalakan akan memakai suatu alamat IP dan satu saat admin bias merubahnya lewat network properties dialog box. Sedangkan Dynamic IP addressing pemberian IP dilakukan oleh DHCP server setiap saat secara dinamis.
IP terdiri
dari 32 bit angka biner dan dapat ditulis dalam 4 angka desimal. IP
address adalah protokol yang paling banyak dipakai untuk meneruskan
(routing) informasi di dalam jaringan. Routing selain bertugas
menyampaikan paket dari satu jaringan ke jaringan lainya, routing juga
memilih jalan terpendek untuk sampai ke tempat tujuan.
Setiap IP address dibagi menjadi Network ID dan Host ID.
Network ID adalah alamat jaringan logikal dari subnet dimana computer dihubungkan.
Host ID adalah alamat devise logical yang secara khusus digunakan untuk mengenali masing – masing host pada subnet.
Network ID Host ID
11111111 11111111 11111111 11111111
W X Y Z
192 . 30 . 10 . 2
Dibawah ini adalah kelas – kelas yang dimiliki IP address :
Kelas A
Byte pertama : 0 - 127
Network ID : 8 bit
Host ID : 24 bit
Jumlah : 126 kelas
Range IP : 1.xxx.xxx.xxx – 126.xxx.xxx.xxx
Jumlah IP : 16.777.214 pada tiap kelas
Default Subnet Mask : 255.0.0.0
Kelas B
Byte pertama : 128 - 191
Network ID : 16 bit
Host ID : 16 bit
Jumlah : 16.384 kelas
Range IP : 128.0.xxx.xxx – 191.155.xxx.xxx
Jumlah IP : 65.532 pada tiap kelas
Default Subnet Mask : 255.255.0.0
Kelas C
Byte pertama : 192 - 223
Network ID : 24 bit
Host ID : 8 bit
Jumlah : 256 kelas
Range IP : 192.0.0.xxx – 223.255.255.xxx
Jumlah IP : 254 pada tiap kelas
Default Subnet Mask : 255.255.255.0
Subneting
Apabila seorang pemilik sebuah IP Address kelas C misalnya memerlukan lebih dari satu network ID maka ia harus mengajukan permohonan ke penyedia IP untuk mendapatkan IP Address baru. Namun persediaan IP Address sangat terbatas karena banyak menjamurnya situs-situs di internet.
Untuk mengatasi ini timbulah suatu teknik memperbanyak network ID dari satu network yang sudah ada. Hal ini dinamakan subnetting, di mana sebagian host ID dikorbankan untuk dipakai dalam membuat network ID tambahan.
Sebagai contoh, misal di kelas C network ID 193.20.32.0 dengan subnet mask 255.255.255.224 atau 11111111.11111111.11111111. 11100000 dimana oktet keempat diselubung dengan 224. Dapat diketahui bahwa tiga bit host ID diselubung, sehingga didapat n = 3 dan didapat:jumlah subnet = 2 pangkat 3-2 = 6.
Sedangkan untuk jumlah host persubnet adalah 30, ini didapat dari 5 bit yang tidak terselubung, maka N = 5 dan akan didapat: jumlah host per subnet = 2 pangkat 5-2 = 30.
Bit terselubung adalah bit yang di wakili oleh angka 1 sedangkan bit tidak terselubung adalah bit yang di wakili dengan angka 0. Dengan demikian kelompok IP address yang dapat dipakai adalah :
193.20.32.30 sampai 193.20.32.59
193.20.32.60 sampai 193.20.32.89
193.20.32.90 sampai 193.20.32.119
193.20.32.120 sampai 193.20.32.149
193.20.32.150 sampai 193.20.32.179
193.20.32.180 sampai 193.20.32.209
Atau akan lebih mudah dengan suatu perumusan baik dalam menentukan subnet maupun jumlah host persubnet.Jumlah subnet = 2n-2, n = jumlah bit yang terselubung
Jumlah host persubnet = 2N-2, N = jumlah bit tidak terselubung
Bit terselubung adalah bit yang di wakili oleh angka 1 sedangkan bit tidak terselubung adalah bit yang di wakili dengan angka 0.
Setiap IP address dibagi menjadi Network ID dan Host ID.
Network ID adalah alamat jaringan logikal dari subnet dimana computer dihubungkan.
Host ID adalah alamat devise logical yang secara khusus digunakan untuk mengenali masing – masing host pada subnet.
Network ID Host ID
11111111 11111111 11111111 11111111
W X Y Z
192 . 30 . 10 . 2
Dibawah ini adalah kelas – kelas yang dimiliki IP address :
Kelas A
Byte pertama : 0 - 127
Network ID : 8 bit
Host ID : 24 bit
Jumlah : 126 kelas
Range IP : 1.xxx.xxx.xxx – 126.xxx.xxx.xxx
Jumlah IP : 16.777.214 pada tiap kelas
Default Subnet Mask : 255.0.0.0
Kelas B
Byte pertama : 128 - 191
Network ID : 16 bit
Host ID : 16 bit
Jumlah : 16.384 kelas
Range IP : 128.0.xxx.xxx – 191.155.xxx.xxx
Jumlah IP : 65.532 pada tiap kelas
Default Subnet Mask : 255.255.0.0
Kelas C
Byte pertama : 192 - 223
Network ID : 24 bit
Host ID : 8 bit
Jumlah : 256 kelas
Range IP : 192.0.0.xxx – 223.255.255.xxx
Jumlah IP : 254 pada tiap kelas
Default Subnet Mask : 255.255.255.0
Subneting
Apabila seorang pemilik sebuah IP Address kelas C misalnya memerlukan lebih dari satu network ID maka ia harus mengajukan permohonan ke penyedia IP untuk mendapatkan IP Address baru. Namun persediaan IP Address sangat terbatas karena banyak menjamurnya situs-situs di internet.
Untuk mengatasi ini timbulah suatu teknik memperbanyak network ID dari satu network yang sudah ada. Hal ini dinamakan subnetting, di mana sebagian host ID dikorbankan untuk dipakai dalam membuat network ID tambahan.
Sebagai contoh, misal di kelas C network ID 193.20.32.0 dengan subnet mask 255.255.255.224 atau 11111111.11111111.11111111. 11100000 dimana oktet keempat diselubung dengan 224. Dapat diketahui bahwa tiga bit host ID diselubung, sehingga didapat n = 3 dan didapat:jumlah subnet = 2 pangkat 3-2 = 6.
Sedangkan untuk jumlah host persubnet adalah 30, ini didapat dari 5 bit yang tidak terselubung, maka N = 5 dan akan didapat: jumlah host per subnet = 2 pangkat 5-2 = 30.
Bit terselubung adalah bit yang di wakili oleh angka 1 sedangkan bit tidak terselubung adalah bit yang di wakili dengan angka 0. Dengan demikian kelompok IP address yang dapat dipakai adalah :
193.20.32.30 sampai 193.20.32.59
193.20.32.60 sampai 193.20.32.89
193.20.32.90 sampai 193.20.32.119
193.20.32.120 sampai 193.20.32.149
193.20.32.150 sampai 193.20.32.179
193.20.32.180 sampai 193.20.32.209
Atau akan lebih mudah dengan suatu perumusan baik dalam menentukan subnet maupun jumlah host persubnet.Jumlah subnet = 2n-2, n = jumlah bit yang terselubung
Jumlah host persubnet = 2N-2, N = jumlah bit tidak terselubung
Bit terselubung adalah bit yang di wakili oleh angka 1 sedangkan bit tidak terselubung adalah bit yang di wakili dengan angka 0.