warih Kebaya Kartini tentang Budaya dan sejarahnya azik - terbaru memuaskan amntab ajib azik sekali ada dari warih Kebaya Kartini tentang Budaya dan sejarahnya azik.
Foto Kebaya dan Sanggul Modern untuk Peringatan Hari Kartini -
Tak lama lagi Hari Kartini. Momen Kartinian identik dengan kebaya dan
sanggul. Dandanan memperingati Hari Kartini sekarang banyak yang
memilih kebaya dan sanggul modern. jaman sekarang dan sejak kebaya
diakui dunia sebagai warisan budaya dunia sebagai pakaian adat jawa yang
populer para desainer pun mengolahnya dengan gaya yang modern dan tidak
menghilangkan kesan Indonesia nya, begitu juga dengan tatanan rambut
yang disebut sanggul ini di tata sedemikian rupa agar terlihat modern
dan tentunya memberikan kesan Wanita Indonesia yang cantik dan menawan,
NAHH bagi anda pecinta Model Baju Batik Modern Pria Wanita
Kumpulan Puisi Kartini
Sebuah Opini tentang “Kebaya Tradisional” dan Keterkaitannya dengan Kebudayaan serta Kondisi Kaum Wanita Saat itu.
Tentunya sebagian besar orang khususnya orang Indonesia tidak asing lagi dengan istilah kebaya. Kebaya
atau kebayak adalah pakaian wanita jawa jaman dahulu (jaman dimana
modernisasi belum masuk ke Indonesia). Pada saat itu, kebaya adalah
pakaian sehari-hari kaum wanita. Kebaya dipadukan dengan kain batik
atau “jarik”, lalu jarik tersebut diikat kencang dengan benting
(stagen). Cara mengikat stagen harus sedemikian rupa sehingga “kencang
dan rapi”.
Mengutip dari wikipedia :
Asal kata kebaya berasal dari kata arab abaya
yang berarti pakaian. Dipercaya kebaya berasal dari Tiongkok ratusan
tahun yang lalu. Lalu menyebar ke Malaka, Jawa, Bali, Sumatera, dan
Sulawesi. Setelah akulturasi yang berlangsung ratusan tahun, pakaian itu
diterima di budaya dan norma setempat.
Sebelum 1600, di Pulau Jawa, kebaya adalah pakaian yang hanya dikenakan keluarga kerajaan di sana.
Selama masa kendali Belanda di pulau itu, wanita-wanita Eropa mulai
mengenakan kebaya sebagai pakaian resmi. Selama masa ini, kebaya diubah
dari hanya menggunakan barang tenunan mori menggunakan sutera dengan
sulaman warna-warni.
Terkait
dengan kutipan diatas, kebaya adalah sebuah pakaian resmi untuk
kalangan tertentu. Bisa disimpulkan bahwa kebaya adalah pakaian yang
bermakna penting di suatu masa. Berdasarkan kesimpulan tersebut,
selanjutnya pembahasan tentang kebaya pada artikel ini adalah sebagai
“simbol perkembangan budaya”.
Istilah “kebaya” yang digunakan pada tulisan ini adalah kebaya tradisional, sebagai pakaian adat bukan kebaya modern.Kebaya sebagai simbol Keteraturan Budaya
Mengapa kebaya sebagai simbol keteraturan budaya?
Pada
saat itu, dunia fashion belum berkembang seperti saat ini. Masih
banyak aturan-aturan berpakaian yang dipatuhi oleh sebagaian besar
masyarakat. Kebaya adalah pakaian wanita, bukan pakaian pria. Kaum
wanita juga tidak seharusnya memakai pakaian pria. Sehingga bisa
dikatakan bahwa kebaya adalah simbol keteraturan budaya berpakaian pada
saat itu.
Dibandingkan dengan
jaman modern, mode fashion pakaian berkembang bebas menerobos
aturan-aturan tradisi. Wanita bisa memakai pakaian pria, sebaliknya
beberapa mode pakaian pria terkadang terinspirasi dari mode pakaian
wanita (walaupun tampak tidak lazim, namun dalam perkembangan mode hal
ini benar-benar terjadi).
Dari
penjelasan singkat diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa kebaya adalah
salah satu simbol keteraturan budaya dan perilaku masyarakat di masa
itu. Dimana aturan-aturan dan tradisi masih menjadi hal yang penting
untuk dipatuhi.
Kebaya sebagai simbol dari “Era Keterkungkungan” Kaum Wanita
Jika
dilihat dari sub judul diatas, tulisan ini bagai sebuah kritik tajam.
Namun bukan itu tujuan sebenarnya dari tulisan ini. Hal ini ditujukan
untuk pembelajaran yang lebih mendalam mengenai perkembangan budaya di
Indonesia, khususnya yang berkaitan dengan kaum wanita.
Mengapa kebaya disebut simbol keterkungkungan?
Pemakaian
kebaya yang “benar” adalah dipadukan dengan jarik (kain motif batik),
dalaman dan benting yang pemakaiannya sedemikian rupa sehingga kaum
wanita tidak leluasa bergerak bebas seperti saat ini. Jika diterapkan
pada kehidupan modern, wanita yang sedang menggunakan kebaya tidak akan
bisa berjalan dengan langkah lebar atau bahkan berlari. Dan sebaiknya
berhati-hati jika mengendarai motor atau mobil.
Wanita
yang sedang memakai kebaya sebaiknya berjalan dengan anggun. Rambut
ditata sedemikian rupa sehingga tidak bebas tergerai. Dengan pakaian
kebaya ini secara tidak langsung wanita akan menata perilakunya
sehingga lebih teratur.
Bagi
wanita modern di era modern, pemakaian kebaya adalah sebuah
keterkungkungan. Pada acara-acara resmi, seringkali kebaya modern
menjadi alternative pakaian yang digunakan. Walaupun talh dimodifikasi
sedemikian rupa, tidak sedikit para wanita yang mengeluh ketika harus
mengenakan kebaya satu hari penuh.
Lalu,
bagaimana jika wanita modern harus mengenakan kebaya setiap hari
seperti jaman dahulu? Tentunya banyak sekali aktifitas yang terhambat
dan terlambat.
Kebaya dan R.A Kartini
Peringatan
tanggal kelahiran Kartini, 21 April, selalu identik dengan kebaya.
Perayaan Peringatan Hari Kartini tersebut biasanya diselenggarakan di
sekolah-sekolah dengan mengusung tema kebaya atau pakaian tradisional
Indonesia. Hal ini sebagai wujud pelestarian budaya dan juga
memperingati Pahlawan Nasional.
Mengapa Peringatan Hari Kartini Identik dengan Kebaya? Jawaban singkatnya adalah : “Karena Kartini memakai Kebaya”.
Dari semua dokumen-dokumen sejarah berupa foto, gambar atau lukisan R.A Kartini, semuanya menggunakan kebaya tradisional yang rapi, dengan jarik dan sanggul tradisional. Sehingga, sosok RA Kartini selalu identik dengan kebaya.
Mengapa Peringatan Hari Kartini Identik dengan Kebaya? Jawaban singkatnya adalah : “Karena Kartini memakai Kebaya”.
Dari semua dokumen-dokumen sejarah berupa foto, gambar atau lukisan R.A Kartini, semuanya menggunakan kebaya tradisional yang rapi, dengan jarik dan sanggul tradisional. Sehingga, sosok RA Kartini selalu identik dengan kebaya.
Melestarikan Nilai Sejarah dan Budaya Kebaya
Pada
era modern, kehadiran kebaya tetap eksis hingga tulisan ini dibuat.
Kebaya modern mengalami modifikasi sedemikian rupa sehingga cocok untuk
diterapkan diberbagai kalangan. Paduannya juga tidak harus dengan kain
jarik, namun bisa dipadukan dengan kain songket, sarung, celana,
bahkan celana jeans untuk mode yang semi formal.
Kebaya
juga diterapkan pada busana pengantin, khususnya pengantin Jawa. Untuk
busana pengantin, kebaya mengalami modifikasi sehingga bisa juga
digunakan para pengantin muslimah. Bahan yang digunakan juga bisa
bermacam-macam tergantung kebutuhan.
Beberapa nilai-nilai dari kebaya yang tetap lestari hingga saat ini adalah :- Kebaya tetap identik dengan pakaian resmi atau formal, walaupun beberapa modifikasi menjadikan kebaya adalah pakaian semi formal.
- Kebaya menunjukkan desain pakaian khas Indonesia.
- Kebaya selalu “dekat” dengan keindahan dan keanggunan.
- Kebaya tetap disukai berbagai macam kalangan, khususnya kaum wanita.
- Hingga saat ini, kebaya tetap berkembang dan mengalami modifikasi sehingga keberadaannya semakin disukai kaum wanita.