Wednesday, May 1, 2013

warih Cara Mudah Dan Akurat Mendeteksi Air Tanah ajib azik

warih Cara Mudah Dan Akurat Mendeteksi Air Tanah ajib azik - terbaru memuaskan sekali mantab ajib azik memuaskan menarik sesuatu sekali dari warih Cara Mudah Dan Akurat Mendeteksi Air Tanah ajib azik.

Cara Mendeteksi Air Tanah - Bagi sebagian orang, banyak yang mengalami kesulitan dan kegagalan ketika mau membuat sumur lobang ataupun sumur pompa. Dan kegagalan itu disebabkan masyarakat tidak mengenali karakteristik tanah dan zona air tanah. Hal itu bisa dimaklumi. Pasalnya, di daerah dengan ketinggian tertentu, sulit ditemukan air tanah. Pada tanah dengan karakteristik permeable atau kedap air, akan sulit ditemukan air tanah bebas, yaitu air tanah yang bisa ditemukan dengan menggali sumur biasa.

Untuk menemukan lapisan akuifer, yaitu lapisan aliran air tanah di bawah lapisan kedap air dan menembus lapisan kedap air, biasanya ditempuh cara pengeboran. Sayangnya, cara itu kurang efektif karena air tanah tidak ditemukan pada kondisi tanah seperti itu. Oleh karena itu, agar air tanah dapat dengan mudah ditemukan tanpa perlu menggali lebih dalam, sebaiknya terlebih dahulu diketahui zonasi air tanah.Secara teori, air tanah dengan mudah ditemukan di wilayah luahan atau discharge zone. Wilayah luahan ialah daerah tempat tertampungnya air, dan air tersebut relatif terus berdiam di tempat tersebut. Pada daerah itu, biasanya terdapat mata air, namun pada daerah resapan air tidak ditemukan air tanah.

Rachmat Fajar Lubis mengatakan bahwa sumber air yang kita gunakan selama ini seperti air sungai, danau atau air hujan tidak bisa kita dapatkan. Satu hal yang pasti ini adalah salahsatu jenis air juga.
Hanya dikarenakan jenis air ini tidak terlihat secara langsung, banyak kesalahfahaman dalam masalah ini. Banyak orang secara umum menganggap air tanah itu sebagai suatu danau atau sungai yang mengalir di bawah tanah. Padahal, hanya dalam kasus dimana suatu daerah yang memiliki gua dibawah tanahlah kondisi ini adalah benar. Secara umum air tanah akan mengalir sangat perlahan melalui suatu celah yang sangat kecil dan atau melalui butiran antar bantuan.

(Model aliran airtanah melewati rekahan dan butir batuan)

Menurut Rachmat Fajar Lubis, peneliti dari Puiat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), secara umum pere-sapan air tanah dimulai ketika air hujan jatuh ke tanah yang memiliki kemampuan menyerap.Daerah itu merupakan recharge zone bagi air hujan untuk masuk ke dalam tanah lewat bantuan gravitasi Bumi. Air hujan itu masuk melalui pori-pori tanah, celah batuan, atau rekanan pada batuan atau tanah. Proses penyerapan itu akan terakumulasi pada titik kedap air.Pada titik itu, air tidak menembus ke bawah karena tidak ada lagi pori-pori atau rekahan sebagai jalan masuk. Karena banyaknya air yang terkumpul, area tersebut kerap disebut dengan zona jenuh air atau saturated zone.

Fajar menjelaskan pergerakan atau aliran air tanah itu menjadi kunci dalam menentukan apakah suatu daerah mengandung banyak air tanah atau tidak. "Perlu dicatat, tidak seluruh daerah memiliki potensi air tanah alami yang baik," ujarnya.Namun, sayangnya, zona air sepertinya sering hilang akibat ulah manusia. Di beberapa wila-yah, semisal wilayah padat penduduk dan kawasan industri, air tanah mengalami eksploitasi berlebihan. Setiap hari, dari siang hingga malam, masyarakat mengambil air tanah dengan menggunakan pompa-pompa listrik. Akibatnya, daerah tersebut kehilangan banyak air dan menjadi kering.Selain kekeringan, eksploitasi yang berlebihan terhadap air tanah bisa menyebabkan penurunan muka tanah. Tanah menjadi ambles beberapa sentimeter ke bawah. Kondisi itu terjadi di beberapa kota pantai, seperti Semarang dan Jakarta.

Menurut Fajar, daerah resapan air merupakan tempat masuknya air ke dalam zona jenuh. Air itu akan membentuk garis khayalyang disebut dengan muka air tanah. Dengan kata lain, air masuk ke daerah luahan.Bisanya cara untuk menentukan luahan air ialah dengan melihat tekanan air berlawanan dengan daerah luahan yang akan mengalami kenaikan tekanan. "Kondisi itu dapat diaplikasikan pada saat mengukur tekanan air di suatu lubang bor secara vertikal," kata Fajar.Namun, Fajar mengatakan untuk mengaplikasikan konsep yang sudah ada masih sulit. Teori lama yang menyebutkan bahwa air akan mengalir dari daerah dengan topografi tinggi ke rendah tidak selalu berlaku. Pasalnya, selain topografi, air tanah dikendalikan oleh kondisi geologis. Misalnya, air laut yang kini mengalirke daratan yang lebih tinggi bisa menjadi contoh bahwa topografi rendah mampu mengalirkan air ke topografi tinggi.

  • Tiga Kelompok

Lantaran beberapa fenomena terbaru itulah Fajar kemudian mempelajari model aliran air tanah. Agar proses analisis lebih akurat, dia mengklasifikasikan air tanah ke dalam tiga kelompok, yakni aliran air tanah regional, transisi, dan lokal.Aliran air tanah regional adalah aliran air tanah secara umum. Aliran itu turun langsung ke daerah luahan dan berada di satu cekungan yang sama. Di daerah antara dua pegunungan dan di bibir-bibir sungai, sering terdapat aliran air tanah regional yang berujung pada daerah luahan.

Aliran air tanah lokal terjadi karena adanya perbedaan kondisi alam yang bervariasi. Dengan demikian, pola alirannya pun berbeda-beda atau acak. Luas wilayah dari aliran tanah lokal itu sangat bervariasi sehingga perlu ketelitian untuk mengetahui aspek-aspek yang memengaruhinya.Aliran air tanah transisi merupakan aliran yang dapat berfluktuasi mengikuti aliran regional atau lokal, bergantung pada beberapa parameter alam yang adayang dihubungkan dengan jejaring air tanah atau/toif net.

Fajar yang menyandang gelar doktor dari Universitas Chiba, Jepang, itu mengatakan daerah lokal yang memiliki pola sangat bervariasi menunjukkan aliran air tanahnya dipengaruhi oleh gravitasi, topografi, dan geologi. Se-cara geologi, struktur batuan dan rekahan tanah di daerah tersebut memengaruhi kondisi aliran air. Daerah regional, yang memilikialiran teratur dari daerah resapan di wilayah atas mengalir ke bawah hingga ke luahan air, menunjukkan bahwa aliran air tanah hanya dipengaruhi oleh kondisi gravitasi. Agar seseorang dapat menentukan mana daerah aliran, daerah resapan, dan daerah luahan, diperlukan kajian yang lebih mendalam. Artinya pengetahuan tentang pengaruh topografi, gravitasi, dan geologi daerah seyogianya dimiliki.

Metode fisika merupakan salah satu metode untuk merekonstruksi pola sebaran lapisan akuifer. Caranya melalui pengukuran geolistrik seperti pengukuran tanah, polarization atau polarisasi listrik pada permukaan mineral, dan pengukuran seismik dengan georadar.Metode lain yang bisa diterapkan ialah metode kimia dengan cara merunut pola pergerakan air tanah. Ketika air tanah melawan suatu media, air akan membawa mineral dari batuan atau tanah yang dilewatinya.Perunutan dilakukan dengan menganalisis mineral yang dibawa air tanah. Sebelum melakukan pengeboran, kedua metode itu hendaknya dipakai agar penentuan area air tanah bisa lebih akurat. Dengan demikian, upaya pengeboran pun tidak akan sia-sia dan merusak lingkungan sekitar.
◄ Newer Post Older Post ►
 

Copyright 2012 dhono-warih Seo Elite by BLog BamZ | Blogger Templates | Privacy | Feed Rss