warih Penggunaan Komponen Palsu di Indonesia Tinggi azik - terbaru menarik maximal ajib azik sekali ada dari warih Penggunaan Komponen Palsu di Indonesia Tinggi azik.
Dirjen Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI), Ahmad Ramli, mengatakan bahwa sekitar 30% onderdil yang ada beredar di Indonesia palsu. Jenis komponen fast moving yang paling banyak dipalsukan antara lain oli, busi, dan kampas rem, dan masih banyak lagi. Padahal, secara harga, hanya terpaut sedikit. Malah, katanya, salah satu faktor tingginya kecelakaan motor di Indonesia salah satunya adalah karena penggunaan sparepart palsu, sehingga kinerja motor tidak optimal seperti seharusnya. Katanya juga, razia pasar yang dilakukan ini bukan semata melindungi investor atau pengusaha, namun juga untuk keselamatan konsumen.
Solusinya, selain produsen harus lebih gencar beriklan, konsumen juga harus diedukasi untuk membeli di toko resmi.
Seperti kita pahami, onderdil sepeda motor adalah bagian yang paling sering dibeli oleh hampir semua pengguna motor di Indonesia yang jumlahnya luar biasa tinggi. Tentunya, ini akan sangat menghemat jika menggunakan onderdil yang tidak asli, alias yang biasa saja yang bisa dibeli di bengkel umum. Berdasarkan survey tahun 2011 lalu yang dilakukan oleh Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (LPEM-FEUI) di Jabotabek, menunjukkan bahwa dari 500 responden menunjukkan beberapa alasan konsumen masih memilih onderdil palsu. Alasan utama adalah harga jauh lebih murah, pendapatan belum cukup untuk membeli produk asli, dan kualitas tidak berbeda jauh dengan onderdil asli.
Harga jauh lebih murah? Bisa jadi karena memang kebanyakan begitu. Pendapatan belum cukup untuk membeli onderdil asli? Masuk akal untuk masyarakat menengah ke bawah sebagai konsumen motor terbanyak. Kualitas tidak berbeda jauh dengan onderdil asli? Nah, yang ini perlu dikonfirmaskan ke produsen spare part asli.
Dan informasi seperti ini harusnya menjadi evaluasi bagi semua produsen sepeda motor dan spare part, terutama yang menjualnya ke Indonesia. Bagaimana menurut Anda?